Masa motherhood yang sedang saya jalani saat ini yaitu sedang berada diposisi menjadi ibu dengan dua anak jarak berdekatan. Ada satu waktu, saya merasa tertekan, hancur, bornout, mental saya hancur. Tetapi tidak dapat dipungkiri, ada juga satu waktu saya merasa sangat bahagia dan menikmati momen-momen tumbuh anak-anak saya. Memang benar kata orang, menjadi ibu merupakan pekerjaan sepanjang hayat, secapek apapun kita, tetap tidak ada pilihan untuk resign dari pekerjaan mulia ini. Saya sering belajar mengenai, bagaimana seorang ibu harus mempunyai mental yang sehat. Karena apapun kondisi hati ibu, mental seorang ibu, hal tersebut akan berpengaruh pada anak-anak. Berikut ini beberapa hal yang bisa ibu terapkan untuk menjaga kesehatan mental ibu. 1. Menyadari sebagai ibu pembelajar Sadar diri bahwa bukan hanya anak saja yang sedang belajar di dunia ini, tetapi saya sebagai ibunya juga sedang dan terus belajar dalam mendampingi anak-anak saya. Ada satu waktu, saya gemetar menghadapi ana
Anniversary Indonesia at 78 years. It is not only just number, but also we are must reflection about economy, education, health, and enviroment of Indonesia country. Surely, every country must have renews way to indonesia we are always made Indonesia more than good every time. Highlight news about Indonesia is air pollution. I am being Indonesia people, write this article about developing renewable energy and sustainable technology. I hope my wrote can being impact for us. We are more aware with issue air pollution or climate change. The four main types of sustainability are human, social, economic, enviromental. Example of sustainability technology include solar panels, wind turbines, electric vehicles, energy-efficient appliances and buildings, smart grid systems, and water conservation technologies. Developing sustainable technology is Sustainable technology is an umbrella term that describes innovation that considers natural resources and fosters economic and social development.
Sering sekali saya melihat sebuah rumah yang mana isi anggota rumah tersebut ada bayi dan balita. Kebanyakan pemandangan halaman rumah tersebut berisi stroller, push walker, sepeda roda tiga, skuter, sepeda roda empat, mobil remote, dan lain-lain. Dalam hati saya bertanya, apakah itu semua terpakai?. Tentu, semua barang tersebut terpakai, hanya ketika anak kecil. Setelah itu, anak-anak akan tumbuh dengan cepat, mereka tidak lagi membutuhkan barang tersebut dan seringnya mereka sudah tidak mau menggunakan barang tersebut. Masa pemakaian barang-barang bayi memang sangat sebentar. Hal tersebut yang menginspirasi saya untuk membuka usaha jual beli preloved atau barang bekas kebutuhan bayi layak pakai. Usaha ini, tidak hanya profitable atau menguntungkan tetapi juga sustainable yaitu menjaga lingkungan tetap lestari. Menurut survey yang dilakukan oleh Everyday Health Group , 66 persen ibu baru atau ibu hamil melaporkan telah memilih barang preloved untuk mempersiapkan kebutuhan untuk b
Komentar
Posting Komentar