Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Periodisasi

Postingan yang sekarang, tidak berisi tentang opini dan curhatan Kita sedikit merangkum tentang materi anak SMP, biar kelihatan kalau pernah jadi Guru :D Gambar bumi yang sekarang, tidak sama dengan gambar bumi sebelum dihuni manusia. Bumi sebelum dihuni manusia, gambarnya lebih banyak warna birunya atau lautnya. Menurut saintis berkebangsaan Inggris yang bernama Charles Darwin manusia mengalami beberapa tahapan kehidupan, yang pertama Paleolithikum. Mesolithikum, Neolithikum, dan Megalithikum. Zaman batu tua, zaman batu tengah, zaman batu baru, dan zaman batu besar. Paleolithikum kebudayaannya ditemukan di Ngandong dan Pacitan Jawa Timur alat yang digunakan masih kasar dan belum diasah kehidupannya dikenal dengan nomaden (berpindah-pindah) jika satu makanan disuatu tempat habis, maka dia akan mencari makan ditempat lain alat yang ditemukan masih kasar dan sulit diasah. Kelihatannya memang tidak mungkin, dari batu tapi yah itu hasil penelitian para arkeolog. Kurang lebih masa ini 11.

nilai vs akhlak

Untuk para orang tua dan calon orang tua jika anda disuruh memilih. Apakah anda memilih anak anda menjadi anak yang pintar dalam ilmu sekolah atau anak yang mempunyai akhlak bagus. Pernah saya melakukan survey pada murid saya,saya tanyai satu-satu mereka. "Kamu memilih menjadi anak yang pintar atau memilih menjadi anak yang akhlaknya bagus." Rata rata murid saya memilih, menjadi anak yang akhlaknya bagus. Walaupun ada dua anak yang tidak mau memilih salah satu, mereka menjawab dua duanya, tetapi tetap saya paksa untuk memilih salah satu, pada akhirnya mereka memilih akhlaknya bagus. Sekolah tempat saya mengajar, bukanlah sekolah negeri yang diisi ribuan murid dengan kepintaran di atas rata-rata, saya ditakdirkan mengajar di sekolah boarding, yang mana alasan orangtua menyekolahkan anaknya disini karena mereka ingin anaknya tahu agama, jadi penghafal quran, dan mempunyai akhlak yang bagus. Disini saya tinggal satu atap dengan murid-murid saya. Mencuci, mandi, makan, antri kama

Apakah ada kesedihan yang kekal?

Pernah gak, merasa putus asa karena mendapatkan kesedihan berkali kali, bertemu dengan masalah setiap hari. Seakan dunia sudah tidak bersahabat, dan siap untuk dihilangkan dari peradaban manusia di bumi. Berat memang, saat kita sedang dirundung masalah tetapi tidak semudah bisa bertahan dengan nasehat dan quote yang kita baca. Tidak henti hentinya bangun dini hari untuk menceritakan semua keluh kesah kita, apa yang kita rasakan, kesedihan dan air mata yang tak ujung berakhir. Kadang kita sebagai manusia juga sangat egois. Sering, kita diberi kebahagiaan lalu dengan mudahnya, lupa pada yang maha memberi kebahagiaan. Tetapi sebaliknya, saat sedih, kita berani bangun paling pagi, berangkat ke masjid paling dahulu, hanya untuk menghilangkan sebongkah kesedihan. Tetapi, apakah Allah marah?, justru mungkin disitu Allah lebih senang saat melihat kita mendapatkan cobaan, saat kita dirundung kesedihan. Dengan cobaan dan kesedihan itu, kita bisa lebih dekat dengan Allah. Banyak hal yang tidak bi

Bedanya Mengajar Dengan Mendidik

Banyak, sarjana pendidikan di negara Indonesia, terbukti dari setiap pembukaan pegawai negeri sipil baru, selalu ratusan ribu yang daftar dari 1-8 orang yang diambil. Bagi beberapa kaum wanita, memilih profesi sebagai guru adalah profesi yang bisa dibagi. Bisa dibagi waktunya, saat nanti sudah menjadi ibu rumah tangga, bisa dibagi dengan mengurus anak, bisa mengajari anak, dan saat anak libur sekolah, si ibu juga libur. Atau mungkin karena jurusan pendidikan, tidak perlu grade terlalu tinggi, untuk masuk ke jurusan tersebut. Atau bisa jadi, jurusan pendidikan tidak membutuhkan biaya yang cukup banyak.Tetapi mengapa, saat kita lulus, banyak yang tidak bekerja dibidang keguruan?. Mungkin karena faktor G, tidak bisa dipungkiri, walaupun uang bukan segala-galanya, tetapi kita masih membutuhkan uang, dan pada akhirnya banyak orang yang lebih memilih, kerja yang tidak sesuai dengan bidang yang digelutinya waktu kuliah, tetapi itu bukan masalah besar, anggap saja kita sedang memperbanyak peng

Yang Tak Dinanti Datang, Yang dinanti Tak kunjung Datang

Disini tentang sekumpulan, beberapa guru yang sudah berumur 25 ke atas, tetapi masih belum ditakdirkan untuk bertemu pangeran, disini kita ditakdirkan untuk sama sama mengajar, di sekolah boarding. Jadi kita bertemu tidak hanya jam-jam sekolah, tetapi kita satu kamar, obrolan kita tidak hanya tentang anak-anak yang bolos sekolah, atau anak-anak yang mencontek, tetapi juga tentang JODOH. Beruntung, kita jauh dari orang tua, sehingga kita tidak harus setiap hari, melihat wajah sedih ibu kita, yang terkadang memikirkan anak gadisnya. Bukannya tidak pernah dilamar, beberapa teman sekamar saya, sudah ada yang sering dilamar beberapa kali, tetapi tidak berakhir di pelaminan. Yang tidak dinanti datang, yang disukai tak kunjung datang, gitu terus, sampai akhirnya laki-laki yang kita sukai, nikah dengan jodohnya masing-masing. Tetapi itu tidak apa-apa, kita tetap berprinsip yang memang ditakdirkan untuk kita, tidak akan pernah melewatkan kita. Di usia kita yang segini, sudah terlalu sering putu