Jeda Kehidupan

                   Kenapa aku jadi anak kecil? gak enak ah,jadi anak kecil belum bisa beli apa. Berapa tahun lagi ya, aku jadi orang dewasa. Pengen deh cepat dewasa. Aah masih lama banget jadi dewasa kalau dihitung hitung         Kalau aku sudah dewasa kayaknya aku gak dapet masalah serumit ini deh. Waah gak enak banget jadi dewasa aku harus punya tanggung jawab buat nyelesein kuliah dan cari uang    Udahlah pengen cepet lulus kuliah, ribet banget dah sama skripsi, ketemu dosen, gak ketemu-ketemu, antri bimbingan panjang banget. Skripsi di coret coret terus.       Dahlah, pingin cepet cepet lulus, pingin cepet cepet kerja. Enakah, udah kerja, udah nerima gajia. Yaah kok lama-lama jadi nyusahin gini ya cari uang. Bikin burnout, pingin resignnn aja. Pingin cari kerjaan yang sesuai passion      Kayaknya aku di kerjaan ini gak bisa berkembang deh. Pingin deh, cari kerjaan aja yang sesuai passion. Yaah kok susah banget ya, cari kerjaan sesuai passion. Kok gak lolos lolos ya, masukkin tulisa

  Spesialis ibu rumah tangga dengan ilmu ala kadarnya tentang hamil, melahirkan, dan menyusui. Awal hamil anak pertama sudah sangat bahagia. Karena tidak mengalami mual, muntah, tetapi ternyata hal tersebut tidak bertahan lama. Selang beberapa minggu kemudian mengalami hal lumrah hamil muda pada umumnya. Alhamdulillah tidak terlalu lemas, masih bisa diajak berpergian keluar kota. Selang beberapa bulan, mulai mencari tahu tentang proses melahirkan, mulai dari tanya ke teman, mencari ilmu lewat sosial media dan youtube. Ternyata ada  senam hamil yang tujuannya supaya bayi cepat masuk panggul, supaya perineum utuh. Semua ilmu dicari di internet, bukan hanya dicari, tetapi juga saya praktekkan. Selain itu, saya juga sudah berangan angan ingin memberikan anak saya Asi sampai usianya dua tahun Jadi selain mempersiapkan lahiran, saya juga melakukan pijat laktasi, supaya asi saya keluar. Alhamdulillah asi saya keluar, saat usia kandungan saya tujuh bulan. Terlalu sibuk mempersiapkan kelahiran

  Anak pertama belajar, anak kedua belajar, anak ketiga belajar. Begitulah hidup, tidak pernah selesai untuk belajar. Parenting memang bukan suatu sekolah atau universitas parenting yang ada ujiannya. Ada kenaikan kelas, ada guru atau dosennya.  Perkara mengasuh anak memang adalah suatu hal yang wajib untuk dipelajari , hal tersebut bukanlah suatu hal yang natural. Bukan juga warisan genetika, tidak bisa semuanya berjalan apa adanya, atau menggunakan ilmu dari zaman dahulu. Manusia dan lingkungan adalah hal yang dinamis. Begitu juga pola sifat dan karakter kita dalam mendidik anak juga harus dinamis. Jangankan perbedaan zaman, antara anak ke satu dan anak ke dua pun. Butuh treatment yang berbeda dalam mendidiknya. Pertama saat kita menjadi seorang ibu, ada kalanya kita perlu menanggalkan hati kita untuk orang orang yang dengan mudahnya berkata A-Z. Tentang kehidupan ibu dan anak ibu. Cukup ibu yang tau, model seperti apa yang cocok untuk anak bunda, dan yang tidak cocok. Tetapi seorang

  Coba definisikan satu kata, yang menggambarkan seorang ibu. Maka akan bermunculan berbagai definisi, pengertian, dan arti dari seorang ibu. Menjadi ibu bukan perkara mudah juga bukan perkara sulit.   Menjadi ibu, adalah perkara belajar ikhlas. Memilih menjadi ibu berarti memilih untuk mau belajar. Apa saja yang perlu dipelajari? , semuanya, semua fase yang membuat kita akan menjadi seorang ibu atau sudah menjadi seorang ibu Salah satunya, kita bisa menjadi ibu pembelajar dengan membaca beberapa pengalaman ibu ibu lain. Pengalaman pertama menjadi seorang ibu dan banyak mendengar dari kisah ibu-ibu lainnya. Jika mendengar cerita ibu ibu pada umumnya,   hamil merupakan hal yang berat, harus mengalami morning sickness , susah makan, lemas, bahkan ada yang hanya bisa tidur di kasur selama hamil. Ditambah cerita para ibu-ibu,   "hamil itu membawa perut besar selama 9 bulan. Kemana mana harus tetap dibawa".                Setelah mengalaminya sendiri, ternyata menyusui jauh lebi

  Jika membaca tulisan, “jalan ditutup, ada kegiatan warga”. Maka anggota tubuh kita akan berhenti dan langsung memutar balik kendaraan, dan mencari alternatif jalan lain. Hal tersebut, adalah reaksi dari otak kita yang telah membaca suatu informasi, sehingga menggerakkan anggota tubuh untuk bertindak. Hal tersebut merupakan salah satu bukti, jika otak manusia bergerak sesuai dengan apa yang dibaca dan didengar. Sayangnya, banyak bacaan yang didapatkan masyarakat Indonesia, kurang edukatif, kebenarannya diragukan, dan yang paling penting. Masyarakat indonesia mengomentari dan mempercayai informasi tersebut. Kemudahan teknologi dan mudahnya penyebaran informasi. Ternyata tidak memudahkan masyarakat indonesia tumbuh menjadi manusia pembelajar. Semua yang dibaca lewat gawai ditangannya ditelan mentah-mentah. Lalu?, apa yang perlu diperbaiki?, apa yang perlu diluruskan?. Haruskah gadget, dihilangkan dari permukaan bumi?. Tidak, bukan hal seperti itu yang kita lakukan, mengembangkan d

  Memilih untuk menjadi ibu rumah tangga setelah menjadi guru dengan gaji bulanan yang tetap. Bukan hal yang mudah untuk saya pribadi, menjalankan keuangan rumah tangga, hanya dari satu pintu pemasukan. Memaksa saya untuk memutar otak, bagaimana caranya supaya keuangan rumah tangga bisa stabil. Mulai dari melamar kerja di beberapa sekolah hingga mencoba peruntungan lewat dunia tulis menulis. Maklum, belum ada yang berhasil. Karena masih pandemi, sekolah-sekolah masih banyak yang menerapkan pembelajaran jarak jauh. Dunia pendidikan masih penyesuaian untuk membuka pembelajaran tatap muka. Sehingga masih sedikit, sekolah- sekolah yang melakukan perekrutan guru. Dari dunia tulis menulispun sama, masih belum menghasilkan secuanpun. Akhirnya saya berfikir untuk mencoba peruntungan dalam dunia berbisnis. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan selain modal untuk terjun dalam dunia bisnis yaitu, peluang, riset, dan strategi marketing. PELUANG  Pandemi sudah berjalan satu tahun lebih, tempat i

               Indonesia menghasilkan sampah makanan hingga 13 juta ton per tahun. Menurut kepala perwakilan Badan Pangan PBB (FAO), sampah makanan di Indonesia mencapai 13 juta ton setiap tahun. Sampah ini paling banyak berasal dari retail, catering, dan restoran akibat penyediaan makanan yang berlebihan.                  Jumlah sampah makanan dalam satu tahun setara dengan makanan yang bisa dikonsumsi 28 juta orang. Jika dikelola dengan baik, 13 juta ton sampah makanan bisa setara dengan makanan yang bisa dinikmati oleh lebih dari 28 juta orang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah ini hampir sama dengan populasi penduduk miskin di Indonesia.                  Masih mengutip dari Foodsustainability.eiu.com, Indonesia menduduki posisi nomor dua dalam menghasilkan sampah makanan terbanyak di dunia setelah Saudi Arabia. Sekarang kita mengambil salah satu contoh restoran bebas sampah makanan . Saya mengambil salah satu contoh restoran yang terletak di negara Fi

Masing-masing keluarga yang berumah tangga, akan berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan keluarganya. Mulai dari segi finansial, memiliki keturunan, memilih rumah, memilih perabotan rumah tangga, hingga masalah kendaraan. Rumah adalah tempat istirahat setelah semua anggota keluarga disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Bukan sesuatu hal yang berlebihan, jika sepasang suami istri bekerja sama mempersiapkan dekorasi rumah yang sesuai untuk keluarga, dan hal yang menggembirakan, bisa membeli beberapa perabotan untuk mempercantik isi rumah. Setiap keluarga memiliki kondisi finansial yang berbeda-beda untuk mendekorasi rumah. Tetapi para keluarga ataupun yang masih single, disini tidak perlu khawatir, karena ada dekoruma . Persis seperti namanya, dekoruma siap menjadi referensi kita dalam mendekor rumah, dan membeli perabotan rumah, kita bisa mulai dari #satusudutdulu yaitu taman belakang rumah. Kita bisa membuka situs akun media sosial dekoruma, untuk mencari inspirasi hunian