resensi buku oh Allah I'M In Love

Novel yang berjudul Oh Allah I'm In Love (Memantapkan hati, menemukan cinta) ini berisi kisah nyata dari kumpulan beberapa ibu ibu muda dalam menemukan pangerannya. Sering setiap kali, kita (orang yang ditakdirkan belum bertemu jodoh) melihat pasangan pengantin baru. Yang pertama, pasti baper, merasa enak banget melihat mereka sudah dipertemukan dengan jodohnya. Melihat mereka, pasangan terbahagia sedunia. Padahal tidak ada kisah satu orangpun di dunia ini yang selalu bahagia atau yang selalu sedih. Dua hal tersebut, sedih dan bahagia diciptakan oleh Allah untuk sama-sama mengisi kehidupan kita. Sama halnya dengan kisah di novel ini, bahwa masing-masing orang dalam menemukan jodohnya memiliki cobaan masing-masing. Dimulai dari, ada yang ditolak oleh cowok yang kita lamar, ada yang orangtuanya tidak setuju, ada yang terlalu banyak laki-laki yang datang melamar, sehingga bingung harus memilih yang mana. Ada yang laki-laki tersebut ternyata berjodoh dengan sahabat karibnya sendiri. Semua hal tersebut, pasti dilalui manusia, sebelum dia menemukan kebahagiaan yang dinamakan jodoh. Tapi satu kesimpulan yang pasti, bahwa tujuan mereka menikah bukan hanya sekedar untuk status, bukan hanya sekedar untuk memamerkan pada orang lain, bukan hanya sekedar untuk memenuhi hawa nafsu. Mereka sadar sepenuhnya bahwa menikah adalah untuk ibadah, untuk saling surga-mensurgakan, hidup kita selamanya untuk pasangan halal kita. Maka dari itu, di dalam novel ini juga diberi tips dan trick dalam masa penantian kita selama menunggu jodoh. Dan juga proses taaruf. Karena menikah untuk selama-lamanya, maka dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi dalam hal penantian, pasrah dengan sebenar-benarnya pasrah. Yakinlah bahwa sakit hatimu, bahagiamu, rindumu, lukamu, air matamu, jatuh cintamu, bukanlah hal lain melainkan sesuatu yang wajar. Akan sangat wajar jika saat-saat itu kau jadikan doa dan membiarkan Allah melanjutkan bagian-Nya dalam menjawab doamu. Berbahagialah dalam setiap prosesnya, karena yang selalu menjaga akan pula mendapat yang selalu terjaga. Sucilah dalam penantian dan putuskanlah segalanya dengan berlandas mengharap surga-Nya. Adakah sesuatu yang lebih membahagiakan dibanding percaya kepada tuhan? Dibanding, kita ridho dengan ketentuan-Nya. Ada beberapa kalimat di buku tersebut, yang saya cantumkan di tulisan saya ini, semoga bermanfaat, semoga anda tertarik untuk membaca buku tersebut, dan semoga tulisan saya ini mengilhami anda-anda semua yang sedang menunggu jodoh, supaya bisa lebih bersyukur, bahwa kita masih ditakdirkan sendiri. Itu menunjukkan bahwa Allah memberi kita banyak kesempatan, untuk memperbaiki diri. "Pasrahkan pada Allah, biar Allah yang mengatur" :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun kebahagiaan keluarga dengan petualangan oreo wafer

Education is first step, for creating sustainable technology

Bisnis barang bekas jadi satset pakai kiriminaja