Memintakan Maaf

Pernah dengar ada kata-kata ajaib yaitu terimakasih, maaf, dan tolong. Konon katanya menurut masyarakat zaman sekarang, tiga kata tersebut sudah jarang didengar. Pada beberapa kejadian yang sering terjadi di dunia ini, jika ada dua orang yang sedang berseteru, maka akan sulit untuk salah satu diantara dua orang tersebut, meminta maaf terlebih dahulu. Tapi Alhamdulillah masih ada manusia zaman sekarang, yang masih mau untuk meminta maaf terlebih dahulu. Melonggarkan hatinya, untuk meminta maaf terlebih dahulu, walaupun sebenarnya dia tidak berada pada posisi yang salah. Meminta maaf, bukan berarti dia kalah, tapi dia sudah menang. Sudah bisa memenangkan egonya sendiri. Tidak mungkin selama kita hidup di dunia, kita tidak pernah bergesekan hati dengan orang lain, tidak mungkin kita tidak pernah dihinggapi rasa sedih, marah, kecewa. Hal tersebut adalah hal yang wajar, Yang tidak wajar adalah jika kita terlalu meluapkan emosi kita, jika kita terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, dan yang paling membahayakan jika kita terlalu membenci seseorang yang pernah menyakiti kita. Hingga kita sampai mengeluarkan atau melafalkan doa doa buruk untuk orang-orang yang pernah menyakiti kita. "Apakah itu sesuatu yang benar?" Mungkin untuk sementara dengan mengeluarkan kata-kata buruk, akan membuat hati kita lega. Tapi hanya sesaat, untuk selanjutnya hari hari kita akan dipenuhi dengan kebencian. Sebenarnya yang mempunyai semesta ini tidak pernah menciptakan kita untuk saling membenci. Apa yang abadi di dunia ini?, masing-masing dari kita nantinya hanya akan meninggalkan kenangan, baik itu kenangan baik atau kenangan buruk. Saat seseorang ada yang menyakiti perasaan kita, maka saat itulah hati kita harus belajar memaafkannya, bahkan mungkin lebih dalamnya lagi, kita memintakan maaf kepada yang mempunyai semesta ini, atas kesalahan orang tersebut. Tidak mudah memang, tapi kita harus ingat balasan atau hikmah dari kejadian tersebut, dengan kita memintakan maaf orang-orang yang pernah menyakiti hati kita. Itu tandanya hati kita bersih, diri kita sendiri tidak pernah dikuasai ego, hati kita selalu lapang, selalu siap menerima semua skenario-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun kebahagiaan keluarga dengan petualangan oreo wafer

Education is first step, for creating sustainable technology

Bisnis barang bekas jadi satset pakai kiriminaja