Kisah Cinta Maryam

Kehidupan saya saat ini, dituntut untuk bisa menjadi seseorang yang baik. Baik hatinya, ucapannya, perilakunya, tutur katanya, dan peduli. Semakin kesini saya semakin bersyukur, karena hal-hal baik tersebut, Alhamdulillah bisa saya praktikkan bukan karena keterpaksaan. Hal tersebut bisa muncul, karena olah hati dan rasa yang diajarkan dan yang saya pelajari di sekolah (tempat mengajar saya saat ini, berkali-kali). Menjadi orang baik, hal ini yang ingin saya tularkan pada murid-murid saya. Saya awali dengan sudut pandang (memelihara rasa cinta). Murid-murid yang saya hadapi adalah usia labil (sedang suka-sukanya dengan lawan jenis). Saya tidak pernah membatasi, perasaan mereka, bahkan sampai melarang mereka untuk jatuh cinta. Saya sebagai mediator hal-hal apa yang tidak boleh dilakukan saat mereka sedang jatuh cinta, dan saya juga mengajarkan kepada mereka bahwa tidak ada yang salah dengan perasaan mereka. Tetapi yang namanya kehidupan, tidak semua 100% sesuai dengan yang kita harapkan, masih ada beberapa anak yang salah dalam mengaplikasikan rasa cintanya, hingga akhirnya saya memberi gambaran kepada mereka, tentang salah satu kisah cinta, yang pernah terjadi dikalangan sekolah tersebut. Ada seorang siswi, yang terkenal tidak hanya cantiknya tetapi juga kebaikan hatinya, dia terkenal tidak hanya dikalangan teman laki-lakinya tetapi juga dikalangan bapak guru. Kecantikan dan kebaikan hatinya, membuat banyak hati laki-laki ingin menetap dalam hati perempuan tersebut. Ternyata dia bukan perempuan sembarangan, dia memilih hatinya untuk menetap pada hati seorang laki-laki yang manis, baik, dan penghafal alquran. Kabar tersebut, terdengar hampir disemua kalangan sekolah, terutama dikalangan bapak guru yang menaruh hati padanya. Hingga suatu saat, anak laki-laki tersebut sedikit disindir oleh bapak-bapak guru perkara perasannya pada perempuan tersebut. Sama dengan si perempuan, anak laki-laki tersebut banyak juga disukai oleh teman-teman wanita diangkattannya, ada yang menangis karena cintanya bertepuk sebelah tangan, ada yang menuliskan nama laki-laki tersebut berulang-ulang karena laki-laki tersebut lebih suka dengan perempuan cantik nan baik hati. Perempuan tersebut sering dipanggil Maryam oleh teman-temannya. Maryam sering cerita kepada saya, perihal bagaimana dia sangat menyukai laki-laki tersebut, saya hanya mengarahkan, tidak perlu pacaran, DM an yang menjurus pada ucapan seperti sepasang kekasih. Si Maryam hanya menjawab, "enggak kok bu, aku gak DM an sama dia. Dia pernah aku DM, tapi balasannya hanya seperti ini." "Gak usah DM an, nanti Allah tidak meridhoi" di zaman sekarang masih ada seorang anak dengan usia labil, membalas DM perempuan yang disukainya, dengan kalimat seperti itu. Seribu satu memang, yang menjadi PR orang tua dan kalangan pendidik adalah bagaimana menumbuhkan sifat seperti itu pada anak-anak. Tentunya dibutuhkan pola asuh yang bagus, lingkungan yang mendukung dan evaluasi dari bersama dari anak dan orang tua. Banyaknya kasus hamil di luar nikah dan pernikahan dini, salah satu penyebabnya adalah kurangnya arahan dan bimbingan di fase jatuh cintanya anak-anak terhadap lawan jenis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun kebahagiaan keluarga dengan petualangan oreo wafer

Education is first step, for creating sustainable technology

Bisnis barang bekas jadi satset pakai kiriminaja