Manusia Lemah

Seringkali manusia merasa khawatir tentang seorang anak yang akan dilepas pergi jauh, Khawatir tidak bisa menjaganya Khawatir tidak bisa menyembuhkan lukanya saat dia terjatuh saat dilukai oleh seseorang baik fisiknya ataupun hatinya Selama ini, jika anak tersebut dalam dekapan kita. Apakah benar kita yang menyembuhkan lukanya? Apakah benar kita yang menyembuhkan rasa sakitnya? Bukan, sama sekali bukan kita, walaupun kita adalah orangtuanya. Jika anak kita pergi jauh dan tangan kita tidak cukup untuk menggapainya. Cukuplah allah yang menolong anak kita Jika anak kita sedang kita dekap. Dan jika hatinya sangat sedih, cukuplah allah sebagai penyembuhnya. Begitupun dengan kehidupan kita orang dewasa, Seringkali kita takut merasa miskin Karena uang gaji suami kita sudab habis sebelum waktunya. Sering kita menyalahkan diri sendiri atau bahkan mungkin orang lain, saat uang tersebut sudah habis sebelum masa gajian datang. Merasa cukup atau berlebih karena uang gaji suami kita, itu adalah sesuatu yang salah. Gaji bulanan kita, gaji bulanan suami kita, itu hanyalah perantara. Yang sebenarnya terjadi adalah, Allah mau mencukupi kita lewat gaji bulanan suami kita. Itu jika allah mau, Kalau Allah tidak mau, allah akan membuat kita dalam kekurangan, merasa kurang, berat hutang. Apa sulit, bagi Allah untuk menghilangkan itu. Sebenarnya tidak, itupun jika Allah mau menghilangkan kemelaratan kita. Mintalah kecukupan, rezeki barokah pada Allah. Sekali lagi, jangan membiasakan menghubungkan sesuatu dengan sebab akibat manusia. Manusia lemah bukanlah manusia yang tidak kuat secara fisik, tetapi manusia lemah adalah manusia yang menganggap kesuksesannya berdasarkan jerih payahnya, berdasarkan letih usahanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun kebahagiaan keluarga dengan petualangan oreo wafer

Education is first step, for creating sustainable technology

Bisnis barang bekas jadi satset pakai kiriminaja