6 hal yang sering dilupakan bunda, dalam menyambut kelahiran bayi

 6 hal yang sering dilupakan bunda, dalam menyambut kelahiran bayi.

Kelahiran bayi, selalu jadi momen bahagia untuk orangtua dan keluarga, orangtua yang sudah menyiapkan semuanya untuk kelahiran bayi, mulai dari nama, aqiqah, foto bayi waktu baru lahir, dokumentasi melahirkan, tempat melahirkan, baju bayi, kamar bayi, mainan bayi, tas khusus bayi, hingga merk diapers. Namun 6 hal di bawah ini, sering dilupakan bunda, dalam menyambut kelahiran bayi

1. Keikhlasan


Rencana manusia tetaplah rencana, adakalanya sesuai dengan rencana kita, ada kalanya bunda harus ikhlas, dengan semua rencananya, metode melahirkan, teori saat kontraksi, teori latihan nafas. tentu sudah disiapkan bunda, dari jauh jauh hari.

Tetapi ada kalanya kendala datang, bahkan di menit terakhir, saat bayi kita akan lahir. Yang membuat bunda, harus ikhlas merubah metode persalinan

2. Kesabaran



Banyaknya saudara, kerabat dan teman yang menjenguk bunda dan si bayi, tidak selalu mereka semua bisa menjaga ucapan, adakalanya kita harus sabar saat diprotes tentang tubuh bunda,wajah bayi bunda, dan cara menyusui bunda.

3. Legowo



Saat bunda sudah capek setengah mati begadang untuk bayi. Tetapi masih saja ada beberapa mulut tajam, yang mengatakan bunda tak becus menjadi ibu, bunda tidak mau berjuang untuk anaknya. Siapkan amunisi legowo yang paling besar untuk hati bunda

4. Egois



Disatu sisi, bunda harus punya sifat egois, ini bukan sesuatu yang jahat, melainkan hal ini untuk melindungi perasaan bunda dan anak bunda.

Bunda yang jadi tameng, saat banyak mitos, yang disarankan untuk bayi bunda. Bunda tetap berada pada rules dan ilmu pengasuhan yang bunda pelajari, saat bunda dikatakan sok tau dalam membesarkan anak, disitulah benda tetap harus egois, untuk kebaikan anak bunda

5. Kebahagiaan



Kunci dari semua kegiatan bunda, saat bunda hamil, melahirkan, menyusui, mengasuh dan membesarkan anak. Tentu itu jauh dari kata mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Terlepas dari sindiran, nyinyiran, omongan tajam orang lain. Bunda berhak bahagia, bunda berhak mengasuh bayi sesuai dengan rules bunda, bunda berhak membesarkan bayi, dengan ilmu yang telah bunda pelajari. Bunda berhak bahagia, ditengah pelabelan orang lain terhadap bunda, bunda berhak bahagia dengan semua kekurangan dan kelebihan bunda

6. Ketulusan



Saat bunda sedang mengalami kesulitan, dalam dunia parenting, pasti bunda dan suami, mempelajari ilmu parenting, mencari tau penyebabnya, mempelajari ilmunya. Tetapi bukan berarti, jika kita paham sebuah teori parenting, tau banyak tentang ilmu parenting, anak kita langsung sesuai dengan apa yang kita inginkan, tidak semudah itu, tidak akan seperti itu, pasti masih banyak teori yang belum bisa dipraktekkan anak kita. Pasti kemampuan anak kita, tidak selalu sesuai dengan apa yang ada di buku, karena anak kita manusia bukan robot, manusia itu bersifat dinamis, ada banyak hal yang harus kita pahami tentang anak kita, ada banyak hal yang harus membuat bunda tulus merasa dan berfikir, bahwa masing masing anak berbeda, masing masing anak unik, tidak bisa dibandingkan, ada banyak hal yang membuat bunda tulus mencintai anak bunda dengan semua ketidaksempurnaannya. Karena anak kita juga terlahir dari seorang bunda yang tidak sempurna, namun penuh kebahagiaan.



Tidak apa-apa bun, jika masih bingung bagimana merawat bayi baru lahir, jika masih kelimpungan kesana kemari, jika masih belajar banyak hal untuk bunda dan anak bunda. Tidak apa-apa jika bunda menangis dan bersedih dalam menjalankan tugas besar ini, setiap orang punya waktunya masing-masing, bunda hebat, jangan pernah merasa jadi bunda yang gagal. Jangan pernah termakan ucapan negatif orang lain, love your baby bun, no matters what

Komentar

  1. Menjadi Ibunda memang harus disertai kebesaran jiwa ya
    Kudu tulus ikhlas dan always stay happy

    BalasHapus
  2. Memang bener ibu juga manusia biasa, perlu proses belajar.... Ibu harus bahagia supaya anak2nya kelak menjadi anak yang bahagia dan sukses...

    BalasHapus
  3. Nah iya kadang ada yang suka tidak bisa menjaga kata saat menengok orang yang baru melahirkan. Kita yang harus bisa menyaringnya sendiri.

    Dulu anak pertama saya pas lahir beratnya hanya 2,25 kg, ada aja yang nyeletuk, kok kecil ya.

    Sempat down, tapi akhirnya dijadikan motivasi saja. Lebih semangat ngasih asi. Alhamdulillah, dalam seminggu berat badan anak jadinya naik satu kg, sampai pas kontrol dokter anaknya aja surprise.

    BalasHapus
  4. Menjadi ibu ikhlas memang banyak tantangan. Apalagi di masa hamil dan awal kelahiran. Serba sensitif. Dari cobaa itulah ibu terlihat tambah kuat dalam menghadapi cobaan tukem anaknya.

    BalasHapus
  5. Jadi ingat kalau menjadi Ibu selain memulai belajar lagi dan benar, tidak ada yang namanya ideal. Pasti banyak kekurangan di sana sini, namun tidak untuk dibanding-bandingkan karena setiap keluarga itu unik.

    Selamat berbahagia menjalankan amanah dan semoga bagaimana pun, kita selalu ingat tujuan kita dalam mengasuh ananda.

    Barakallahu fiikunna, wahai ummahati sholiha.

    BalasHapus
  6. Yes! Setuju Mbak. Semuanya itu akan terasa indah kalau di setiap proses kita merawat bayi kita dengan menikmati segala prosesnya ya, Mbak

    BalasHapus
  7. Belum jadi ibu, tapi banyak teman yang sudah berumahtangga mengalami fase-fase seperti yang diceritakan ini. Saya jadi tempat curhat 😁 tapi jadi pagam sih menjadi ibu itu berat ya. Salut buat para ibu.

    BalasHapus
  8. Kuncinya ikhlas merawat titipan Sang Pencipta. Cuma aku juga berharap sih orang-orang lebih bisa menjaga mulutnya di depan seorang ibu.

    BalasHapus
  9. setujuu mbak, pantas saja ganjarannya surga ya mbak

    BalasHapus
  10. Setuju banget mba. Sebagai ibu memang harus egois untuk anak, harus iklas dan sabar.

    BalasHapus
  11. 6 hal yang terlihat sepele padahal itu modal kuat banget saat menjadi orang tua

    BalasHapus
  12. Terima kasih sudah diingatkan lewat artikel ini ya Mbak. Sementara juga menanti kelahirang sang buah hati dan yang banyak yang harus disiapkan termasuk melatih keikhlasan dan kesabaran

    BalasHapus
  13. kadang sebagai ibu mengabaikan kepentingannya pribadi dengan dalih sibuk merawat buah hati. Namun, efek yang ditimbulkan lebih parah karena mengabaikan kebutuhan ibu. Seorang ibu juga butuh istirahat dan asupan untuk mendukung aktivitasnya. Minta tolong seseorang untuk handle bayi sejenak saja tidak mengapa

    BalasHapus
  14. karena setelah mrnjadi ibu kita memang sering lupa dengan kebutuhan akan diri

    BalasHapus
  15. Waddu kebetula aku lagi hamil muda nih, bagus artikel nya 👍

    BalasHapus
  16. Memang ya. Selain obat-obatan, persiapan mental ibu hamil juga penting.

    BalasHapus
  17. Bener banget ini, aku pas lahiran yang dipikirkan prosesnya. Lupa nyiapin mental ngurus bayi itu gimana susahnya, akhirnya kena baby blues. Huhu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun kebahagiaan keluarga dengan petualangan oreo wafer

Education is first step, for creating sustainable technology

Bisnis barang bekas jadi satset pakai kiriminaja