Menatap langit biru di perkotaan indonesia



Melihat langit biru di indonesia saat ini, sudah disebut dengan healing. Waktu saya masih kecil, healing adalah berenang, atau menunggang kuda. Rupanya zaman semakin berubah, healingnya anak-anak zaman sekarang yaitu melihat keindahan langit biru.

Sebagai ibu dua orang anak yang bertempat tinggal di Surabaya, tentu ingin merasakan sejuknya Surabaya dan birunya langit Surabaya.



Sebelumnya saya tuliskan kategori udara bersih, menurut indeks kualitas udara (AQI), yaitu pengukuran konsentrasi polutan udara dalam polusi udara ambien dan resiko kesehatan yang terkait. Jika AQI berada diangka (0-50) hijau, artinya kualitas udara dalam kategori baik dan tidak menimbulkan resiko kesehatan. 


Kontribusi sekecil apapun dalam tulisan saya ini, semoga bisa membuat kita untuk melakukan hal kecil berdampak bersih pada udara Indonesia.


Beberapa hal kecil, berdampak bersih pada udara Indonesia.

1. Transportasi real time dan ontime



Surabaya dan Semarang, sudah memiliki tranportasi umum, dengan harga terjangkau. Bahkan Surabaya mengizinkan pembayaran bus dengan sampah anorganik, dengan cara ditukar terlebih dahulu ke beberapa tempat yang ditentukan pemerintah. Sebagai penduduk yang tinggal di surabaya, saya merasakan transportasi seperti ini masih belum bisa memberikan solusi menyeluruh, kenapa seperti itu? Halte yang disediakan di kota Surabaya, terdapat di beberapa titik daerah yang dianggap ramai. Untuk menuju halte tersebut, masyarakat harus mengupayakan sendiri. 



Tidak adanya budaya berolahraga dan jalan kaki di Indonesia, sehingga masyarakat masih belum mau untuk menggunakan bus kota, karena akses dari rumah warga menuju halte relatif jauh. Tentu, jika ingin cepat sampai, masyarakat masih harus menggunakan sepeda motor untuk sampai ke halte. Apakah di halte ada parkir sepeda motor? Sudah pasti, belum ada fasilitas seperti itu di Indonesia. Hal-hal yang terlihat sepele seperti ini, yang justru berpengaruh terhadap ketertarikan masyarakat menggunakan bus kota.

Butuh satu platform berbasis digital untuk mengakses bus kota, mengecek keberadaan dan jam kedatangan bus kota. Selain itu, butuh satu kendaraan lagi untuk menghimpun masyarakat yang ingin menuju halte, kendaraan ini harus berada di dekat pemukiman warga, bisa mengangkut banyak orang menuju halte, serta dengan tarif terjangkau.


2. Kendaraan sekolah



Pendidikan merupakan salah satu instansi yang juga turut menyumbang polusi udara. Diberlakukannya zonasi dalam pendaftaran sekolah, lantas tidak membuat para siswa di Indonesia untuk mau berjalan kaki, menuju sekolah. Karena jarak sekolah yang dekat, justru membuat orangtua untuk mengizinkan anak-anaknya, membawa kendaraan ke sekolah. 

Ketimpangan dalam dunia pendidikan, juga membuat banyak orangtua memilih sekolah dengan kualitas terbaik, walaupun sekolah tersebut berjarak sangat jauh dari rumah. Tidak hanya berdampak terhadap polusi dan emisi, tetapi juga berdampak terhadap kemacetan.



Menghilangkan ketimpangan kualitas pendidikan di setiap sekolah, menyediakan bus sekolah, memperpendek jam sekolah anak, seperti masuk sekolah pukul 9, menyediakan sepeda untuk akses mahasiswa Indonesia di kampusnya masing-masing. Tentu, hal ini akan mengurangi kemacetan, mengurangi polusi, membuat mental lebih sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut butuh uji coba dengan waktu dan biaya yang tidak murah.

3. Menaikkan harga BBM

Kebijakan satu mobil diisi oleh tiga orang, merupakan kebijakan baik yang harus terus dilaksanakan, tetapi kenyataannya hal tersebut tidak berlaku di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang mengedepankan kenyamanan, berangkat kerja menggunakan mobil pribadi, satu mobil hanya diisi 1 orang belum lagi ditambah jarak yang ditempuh sangat jauh.



Kebijakan membuat harga bbm mahal di hari kerja mungkin perlu direncanakan dan di break down usulan seperti ini, karena bbm masih terjangkau di kantong masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat masih memilih kendaraan pribadi untuk berangkat kerja. 

4. Sistem kredit pembelian tenaga surya

Listrik, merupakan salah satu sumber yang akan selalu dibutuhkan. Merupakan sebuah keputusan bijak jika menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui untuk menerangi rumah masyarakat Indonesia. Ada air, matahari, angin, bahkan beberapa kota di Indonesia menggunakan sampah sebagai sumber tenaga listrik.



Memasang pembangkit listrik tenaga surya di setiap rumah masyarakat Indonesia, bukan suatu hal yang mustahil. Menjadi mustahil, karena harga pembangkit listrik tenaga surya relatif mahal. Pemerintah bisa menggunakan sistem pembayaran kredit, untuk pemasangan tenaga surya disetiap rumah di Indonesia. Menggunakan energi terbarukan tidak hanya menghemat sumber daya alam, sudah pasti mengurangi polusi dan membuat langit kota Indonesia lebih cerah.


5. Door to door pengecekan pemilahan sampah

Sekali lagi, pemerintah punya andil besar dalam mengurangi polusi udara dari hulu ke hilir, pemisahan dan pengolahan sampah. Bukan menjadi suatu hal yang dianggap sepele. Karena tidak terampil memilah sampah, masyarakat hanya mencampur dan menumpuk sampah, jika sampah terlihat penuh, beberapa masyarakat mengambil jalan pintas dengan membakarnya.



Sama halnya dengan gunungan sampah yang terletak di TPA, bisa juga menyebabkan kebakaran hingga ledakan, karena volume sampah sudah sangat banyak, sampai banyak TPA yang terpaksa tutup karena sudah tidak ada ruangan untuk meletakkan sampah.


Membakar sampah, TPA kebakaran, merupakan salah satu penyumbang polusi udara. Salah satu cara menyelesaikannya selain sosialisasi kepada masyarakat, yaitu pemerintah menjadwalkan kunjungan di masing-masing rumah, mengecek hasil dari sosialisasi yang diadakan pemerintah, mengenai pemilahan sampah. Tidak hanya dipilah, sampah memiliki nilai lebih yang justru berdampak baik kepada bumi seperti mengompos dan membuat biogas sampah organik. Serta mendaur ulang, sampah anorganik.

Kesimpulan

Kita tidak mungkin sukses jika kita berjalan sendiri, dan menganggap orang lain sebagai saingan. Hal ini, sama dengan program mengurangi polusi udara di beberapa kota di Indonesia, jika hanya menuntut pemerintah, atau jika hanya menuntut rakyat. Proyek besar ini, sulit untuk berhasil.



Pentingnya berjalan beriringan antar pemerintah dan masyarakat, untuk melihat birunya langit. Pasti, bukan hal yang murah untuk mewujudkan langit biru perkotaan, perlu pemerintah yang jujur dalam mengelola pajak dan uang rakyat. Perlu pemerintah yang tegas, untuk mendampingi progress masyarakat, dan perlu masyarakat yang menjalankan semua program pemerintah.

Seperti lagu anak-anak "langit biru, awan cerah." Semoga ini bukan hanya lagu atau angan-angan, semoga anak-anak saya bisa melihat birunya langit dan sejuknya udara perkotaan Indonesia.

Sumber :

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-jakarta1/baca-artikel/16457/Tetap-Sehat-Saat-Polusi-Udara-Kurang-Baik.

https://www.soviwakhidah.com/2023/11/menakar-keseriusan-pemerintah-atasi-polusi-udara-indonesia.

Pemerintah memanfaatkan pajak sebaik mungkin

Canva



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun kebahagiaan keluarga dengan petualangan oreo wafer

Education is first step, for creating sustainable technology

Bisnis barang bekas jadi satset pakai kiriminaja