Travelling cara aku setelah menjadi ibu dua anak #lifeyourway

  • Semenjak berumah tangga, pos pos keuangan berubah. Apa itu healing dan travelling.  Keuangan rumit untuk bayar kontrakan, tabungan pendidikan, dan kebutuhan dasar seperti makan. Harapannya sekelumit tulisan saya ini, bisa membawa saya ke jalan yang saya inginkan bersama travelloka. Travelloka mau bantu wujudkan hidup sesuai keinginan kita, mau liburan dimana, menginap dimana, gas aja sama travelloka. Aku yakin, selalu ada harapan dengan travelloka. Life your way

     Berawal dari tinggal di kos-kossan, pindah ke kontrakan. Berawal dari tidak ada tabungan, hingga akhirnya mulai menabung untuk pendidikan anak. Alhamdulillah akhirnya, satu per satu list dalam rumah tangga saya, mulai terwujud. Walaupun awal ngontrak, sanyo sumur sempat rusak, akhirnya suami saya harus membeli dan mengangkat beberapa drum air untuk masak dan mandi. Beruntung diberikan tetangga yang baik, hingga kita bisa mempunyai air hanya lewat selang dari kran tetangga. Syukur Alhamdulillah, suami tidak perlu menggotong air kembali.

Mulai kembali membangun meneruskan list impian yang belum terwujud, yaitu mulai menyiapkan dana pendidikan anak dan travelling ke Yogyakarta. Kurang lebih sudah dua tahun yang lalu, pak suami ingin mengajak saya dan khanza anak kita untuk jalan-jalan ke Yogya. Tetapi nyatanya kita harus mengesampingkan keinginan kita terlebih dahulu untuk jalan-jalan ke Yogya. Karena kita memutuskan untuk hidup lebih mandiri, yaitu mencari kos-kossan, dan tidak tinggal bersama orang tua lagi. Setelah tinggal di kos-kossan perlahan-lahan mengumpulkan uang, ternyata masih terpakai juga dananya untuk kebutuhan sehari-hari. Belum sempat, menabung pendidikan dan travelling, ternyata saya diberi rezeki kembali oleh Allah yaitu hamil anak kedua. Akhirnya suami memutuskan untuk menyewa kontrakan, dan akhirnya kita sekeluarga pindah ke daerah yang lebih sepi, yang dulunya tinggal di ibukota Jawa Timur. Karena jujur kita terheran-heran dan tidak mampu, jika harus mengontrak di ibukota. Setelah beberapa minggu tinggal dikontrakkan. Karena melihat saya murung, suami saya menawarkan.


"Apa mama pingin jalan-jalan ke Yogya?"

Saya hanya diam saja, karena saya sangat sadar kita berdua harus menabung untuk biaya lahiran. Lagi-lagi saya harus menepis keinginan untuk jalan-jalan Yogya.


Kalau diingat-ingat lagi, terakhir jalan-jalan menyenangkan saat saya masih bekerja di boarding school. Karimun jawa tujuannya, bagaimana tidak menyenangkan, karena liburan tersebut benar-benar gratis, ditanggung oleh pemilik boarding school. Ditambah semua guru benar-benar liburan, bukan mendampingi anak-anak berwisata. Yogya masih jadi tujuan idaman travelling selanjutnya ditengah hiruk pikuk kesibukan mengurus rumah tangga, sekaligus menyisihkan dana untuk bisa travelling lagi. Ada banyak manfaat travelling untuk ibu rumah tangga. Bagaimana perjalanan travelling saya yang paling berkesan sebelum berjibaku hanya dengan anak dan rumah. Tulisan ini menjadi sarana nostalgia saya dengan karimun jawa sekaligus sebagai penyalur mimpi saya untuk mengunjungi Yogyakarta. Untuk seorang ibu rumah tangga yang tidak pernah lelah mengejar mimpinya, semoga sekelumit cerita saya ini bisa menghibur dan memotivasi para ibu rumah tangga, bahwa ibu rumah tangga juga bisa hidup dan jalan-jalan sesuai keinginan, bersama travelloka life your way, upayakan yang kamu idamkan ya bu.



 




 Ke karimun jawa ini kurang lebih sudah 6 tahun yang lalu. Bagaimana tidak menyenangkan?. Saya yang dari zaman sekolah sampai kuliah, liburan hanya berisi Bali. Ternyata saat itu, saya bisa melihat keindahan karimun jawa dengan rekan-rekan kerja saya. Tidak ada biaya yang dikenakan untuk semua guru dan staff yang rekreasi. Sungguh baik hati pemilik sekolahnya. Mulai dari makan, transportasi, penginapan, masuk ke area wisata, semuanya gratis.


Hal apa yang paling membahagiakan saat bekerja



 Boarding school tempat saya kerja, termasuk baru. Guru gurunya juga masih muda dan rata-rata fresh graduate. Betapa senangnya guru-guru muda yang setiap hari disibukkan dengan quarter life crisis perihal jodoh, karir, dan keuangan, harus istirahat sejenak dari hiruk pikuk pikiran, ke salah satu kecamatan di Jawa tengah yang terkenal dengan keindahan pulaunya. Betapa bahagianya saya saat itu, baru datang kita langsung disambut dengan penginapan yang cukup luas. Terdiri dari beberapa kamar mandi dan beberapa kamar, yang masing-masing kamarnya ditempati oleh dua guru. Saat malam hari, kita bisa asyik bakar ikan, sudah sesuatu yang lazim makanan yang terkenal di karimun jawa pasti ikan dan hasil lautnya. Liburan kita diisi sembari membicarakan kejadian lucu dan mengesalkan di tempat kerja. Makanan kita sehari-hari, saat di karimun jawa diantar oleh beberapa orang ke tempat penginapan kita.

 



Sebelum langit gelap, saya dan teman-teman berjalan-jalan di sekitar penginapan untuk bercengkrama dengan warga sekitar, bertukar fikiran, melihat lihat umkm warga lokal karimun jawa. Destinasi dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya, kita menggunakan angkutan umum. Terkadang angkutan yang datang tidak muat banyak, sehingga beberapa rombongan harus menunggu angkutan berikutnya. Walaupun kita naik angkot dan sedikit berhimpit-himpitan dengan teman kita, jangan ditanya bagaimana pemandangan karimun jawa. Walaupun sudah enam tahun berlalu, masih jelas teringat, rumah rumah warga karimun jawa mempunyai halaman belakang pantai yang sangat cantik dan esotis. Saatsore hari, mereka saling bercengkrama di belakang rumah sembari membawa camilan, dan mengobrol santai, sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan pohon kelapa, dan pantai-pantai cantik di setiap belakang rumah warga. 



Jangan ditanya bagaimana perjalanan pulangnya saat malam hari. Sangatgelap, dan cukup susah sinyal saat itu di daerah Karimun jawa. Perjalanan malam itu berkunjung ke tempat pertemuan kerabat pemilik sekolah, ada beberapa acara menyanyi di pinggir pantai, dan yang pasti, acara makan-makan secara prasmanan. Setiap stand makanan di desain unik, dari bambu, diselingi lagu-lagu daerah dan beberapa kursi untuk undangan. Lagi-lagi tempat acara saat itu, sangat dekat dengan pantai. Sayadan teman-teman saya, pertama kalinya merasakan main ayunan di pinggir pantai saat malam hari diiringi cahaya remang-remang. Masih bernostalgia di karimun jawa, besok pagi kita ke pantai. Jujur saat itu saya tidak tanya setiap nama pantai yang saya kunjungi, tapi kita naik perahu disediakan pelampung untuk masing-masing orang, dan diberhentikan di tengah laut, setelah itu kita bebas berenang di tengah laut. Boleh dilepas pelampungnya tetapi untuk yang penakut seperti saya, tetap pakai pelampung ya. Saya ingat sekali, waktu itu ada beberapa guru yang sedang hamil, dan guru-guru tersebut bagian memotret kita yang sedang berenang dengan takut walaupun sudah menggunakan pelampung. Pemandu di setiap kapal, selalu menawari kita untuk melihat keindahan laut lebih dalam lagi. Caranya tentu pelampungnya harus dilepas.



Pemandunya meyakinkan wisatawan yang penakut seperti saya, bahwa kita pasti tidak akan tenggelam, karena setelah kita mengabadikan diri dengan cara foto di dasar laut, badan kita pasti ditarik ke atas oleh pemandu. Sayangnya walaupun sudah beberapa kali ditawari oleh pemandu, saya tetap tidak berani mencoba hanya berani melihat dari dasar laut. Saya cukup bahagia melihat hasil foto teman-teman saya, yang berani menyelam dan berfoto dengan keindahan dasar laut. Yang unik dari berwisata di karimun jawa. Salah satu pantainya harus melabuhkan perahu yang cukup jauh dari tepi pantai. Iya, kita semua harus basah-basahan hingga bisa sampai ke tepi pantai. Mau nggak mau, kita semua harus turun ya, karena ternyata makan siangnya di pantai tersebut. Salah satu temanku ada yang membawa bayi yang berusia 2 bulan, Alhamdulillah bayinya sampai tujuan dengan selamat, gak jatuh di pantai. Masih dengan menu ikan ya teman-teman. Sayangnya saat itu kita harus benar-benar makan di bawah terpal, karena kondisi sedang hujan deras. Alhamdulillah semua terasa nikmat, makan dengan pemandangan pantai. Besok paginya kita jalan-jalan ke bukit cinta atau bukit love, kali ini pemandangannya bukan pantai. Karimun jawa ternyata juga punya spot foto bukit dan gunung. Walaupun sekilas hanya terlihat bebatuan, ternyata setelah ditapaki pemandangannya bagus, kita bisa foto dengan pemandangan gunung, juga disediakan properti foto gratis seperti bendera Indonesia, rumah bambu yang lucu, tentu kita harus naik tangga terlebih dahulu ya, sebelumnya. Terdapat tulisan-tulisan unik yang bisa kita ambil secara gratis untuk berfoto.



Malam harinya sebelum kembali ke rutinitas bekerja kita berkumpul ke penginapan pemilik sekolah. Tentu penginapannya jauh lebih bagus ya, berada di tepi pantai, memiliki air hangat, memiliki kasur yang lebih empuk dan interior yang lebih bagus, disitu kita menikmati sunset sembari makan bersama, dan ditutup dengan doa, setelah itu bersiap kembali rutinitas kegiatan kerja seperti biasa. Sudah 6 tahun yang lalu, masih melekat cerita indah travelling, karena perjalanan menyenangkan ke tempat menyenangkan, bersama orang-orang yang menyenangkan susah dilupakan. Sekarang rasanya takut banget hanya untuk sekedar bercita-cita ingin travelling ke Yogya bersama keluarga.

   Semenjak ada travelloka yang mengajak kita untuk hidup sesuai dengan keinginan kita. Seperti ada satu titik harapan, bahwa travelloka bisa mewujudkan cita-cita kecil ibu rumah tanggaan ini untuk Travelling ke Yogya. Bismillah yuk, kita coba, namanya rezeki harus diikhtiarkan. Traveloka mengajak saya dan teman-teman semua untuk memilih hidup sesuai dengan kita. Ingin liburan kemana, ingin naik kereta kelas apa, ingin menginap dimana, ingin coba masakan apa. Saat ini ada harapan baru bersama travelloka untuk mewujudkan semua impian ibu rumahan seperti saya ini. Tidak memikirkan biaya, tidak meribetkan transportasi, semua akan dijalani bersama-sama dengan indahnya travelloka life your way. Kesempatan jalan-jalan gratis dengan travelloka saat ini, saya ingin mengunjungi kota Yogyakarta. Alasan aku memilih travelling ke Yogya bersama keluarga :

1. Yogyakarta tempat yang gak terlalu jauh dan gak terlalu dekat dengan domisili saya saat ini, yaitu Sidoarjo ditambah saya membawa satu toddler dan insyaallah satu bayi, jarak yang ditempuh sangat worth it, jika yang dikunjungi kota jawa banget seperti yogya.

2. Yogya selalu bikin rindu, karena destinasinya yang murah-murah dan sangat bagus untuk foto keluarga kecil saya.

3. Ada makanan yang ingin saya makan langsung di kota Yogya, apalagi kalau bukan gudeg dan bakpia. Membayangkan makanan khasnya saja sudah takut, takut gak kesampaian mimpinya, tetapi selalu ingat travelloka untuk life your way. Pasti ada jalan menuju Yogya.

Tempat wisata yang pingin banget aku datangi di Yogya.



Hari pertama ingin mengunjungi Taman sari, penuh sejarah Yogya dan jawa banget. Pemandangannya sejuk, sebagai orang jawa, ingin foto bernuansa jawa, dan berkunjung ke wisata budaya yang jowo banget.



Sore harinya ingin berkunjung ke ratu boko, tempat wisata yang gak terlalu jauh dan gak terlalu dekat, tapi sama sekali belum pernah kesana. Pinginkesana pas sore, biar bisa dapet foto siluet buat dipajang di rumah kontrakan






Hari kedua ingin mengunjungi gereja ayam,  salah satu tempat syuting film, unik banget sepertinya pingin lihat langsung, dan mengabadikan momen bersama keluarga disini.



Pantai slili



Tugu yogya



Taman pintar


 Walaupun saya mempunyai anak kecil. Saya ingin mengunjungi kota Yogya dengan naik kereta jurusan Surabaya - Yogya. Tepat 3 tahun yang lalu, terakhir kalinya saya merasakan naik kereta, kali ini semoga terwujud membawa keluarga jalan-jalan menggunakan kereta. Ketika sudah resign, benar-benar full di rumah saja, ingin sesekali merasakan naik kereta saat pulang ke orangtua, tetapi terbentur dengan jadwal keberangkatan kereta yang kurang ramah anak untuk ibu-ibu seperti saya.



Tentu saja penginapan kita ingin menginap di east parc yogya, jauh-jauh hari sudah melirik review hotel east parc yang ternyata ada kolam renang, sangat cocok untuk yang mempunyai anak kecil seperti saya, ingin bermain air tetapi tidak bisa lama bermain air.

Ada mini zoo, pembelajaran dan ilmu yang menyenangkan untuk anak-anak, bisa melihat hewan dari dekat dan memberi makan secara langsung, yang pasti mini zoo di east parc tidak penuh dengan lautan manusia. Sehingga anak-anak bisa benar menikmati pembelajarannya.



Kenapa aku harus berjuang banget, buat bisa Travelling gratisan sama travelloka, padahal aku di rumah aja, yang sehari-harinya di rumah dan tidak dikejar-kejar deadline kerja. Jangan mengira jadi ibu rumah tangga yang sehari-harinya di rumah saja,tidak bisa stress dan burnout. Profesi ibu rumah tangga berat ya, kita harus mengurus rumah tangga selama 24 jam full. Keluar rumah hanya sebentar, walaupun ada pihak-pihak lain yang turut membantu pekerjaan ibu rumah tangga, tetap saja seorang ibu butuh sesuatu untuk menghilangkan stress dan lelahnya, salah satunya travelling. Berikut ini manfaat travelling yang didapatkan oleh keluarga:


1. Pengalaman baru

Menjadi ibu rumah tangga tentu hanya berkutat di rumah dan sekitarnya, dengan pergi piknik dengan keluarga, bisa menambah pengalaman baru wawasan serta pengetahuan.

2. Mempererat hubungan suami-istri

Dengan liburan otomatis quality time antara anggota keluarga akan tercipta, terlebih lagi hubungan suami-istri. Liburan dapat memperbaiki keadaan rumah tangga yang sedang renggang.

👫

3. Mengembalikan jati diri

Saat liburan, seorang ibu bisa menemukan jati dirinya lagi, melakukan apa saja yang disenangi tanpa merasa terbebani dengan pekerjaan rumah, mengurus anak, dan tugas - tugas lainnya.

👪

4. Menciptakan kenangan bersama keluarga

Dengan liburan, saya bisa menciptakan moment baru yang bisa diabadikan untuk bahan kenangan dan cerita bersama keluarga.

👏

5. Menghilangkan kejenuhan

Rutinitas pekerjaan yang monoton dan tidak pernah habis, akan menimbulkan rasa bosan dan jenuh, terlebih ibu rumah tangga tidak mempunyai batasan waktu bekerja dan hari libur seperti pekerja kantor. Itulah sebabnya travelling sangat bermanfaat untuk ibu rumah tangga, travelling bisa menyegarkan kembali pikiran dan suasana hati yang mulai jenuh.

 



 




Kenapa aku bisa seyakin ini, untuk menulis semua impianku,

Karena life your way bukan hanya sekedar ungkapan untuk hidup semau kita.

Tetapi hidup yang punya tujuan yang berarti, walaupun travelling tetap menebarkan manfaat dan memberikan kebahagian, tentu saja untuk bisa hidup sesuai keinginan kita, harus diupayakan dengan usaha dan doa yang maksimal.

Ada yang masih ragu-ragu untuk merencanakan liburan,

Tenang travelloka selalu punya cara untuk mengajak kita liburan lagi, liburan yang bukan sekedar liburan,

Semoga tulisan ibu rumah tanggaan seperti ini, bisa mengantarkan saya jalan-jalan ke Yogyakarta, dengan destinasi yang sangat ingin saya kunjungi di Yogyakarta.

Sumber :

Mommyasia

Dokumentasi pribadi

Pixabay.com

Dokumentasi pantai slili

Dokumentasi mutzaf








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun kebahagiaan keluarga dengan petualangan oreo wafer

Education is first step, for creating sustainable technology

Bisnis barang bekas jadi satset pakai kiriminaja