Berhenti FOMO dengan menerapkan Sustainable living

Sebagai manusia yang ditakdirkan mengisi bumi, sama-sama diberi waktu 24 jam dengan yang lain. Tetapi antara satu orang dengan orang yang lain, pencapaiannya bisa beda. Bukan bermaksud untuk membandingkan, tetapi sebagai ibu rumah tangga, rasanya sekarang udah gak mampu, kalau harus ngejar-ngejar trend yang lagi trend saat ini. Udah gak ada waktu, buat FOMO (Fear of Missing Out) atau takut ketinggalan trend.

Belum sempat niru gaya tren kemarin, eh sekarang udah ada tren yang lebih baru. Jadi capek, inget banget di tahun 2019, banyak banget postingan di Instagram dengan hastag #ootd yaitu outfit of the day. Seperti yang dimuat kumparan, hastag #ootd ,dimuat oleh lebih 260 juta.



Semua orang beradu di media sosial untuk menampilkan gaya outfit terkerennya.Sehingga orang lebih konsumtif dan memiliki hasrat yang tinggi untuk membeli baju.

Kalau para pembaca disini bagaimana? Lebih suka mempunyai banyak outfit dengan kualitas biasa saja bahkan cenderung rendah. Atau lebih suka, outfit dengan kualitas bagus, nyaman, dengan jumlah secukupnya.



Tren yang aku ikuti selama 3 tahun terakhir

Sebagai ibu ibu yang isi kepalanya penuh dengan hiruk pikuk urusan domestik dan kerja. Secara pribadi, aku gak mau mebebani pikiranku dengan pakaian yang sangat menumpuk di lemari. Belum lagi aku punya bayi dan toddler, yang mau gak mau, karena pertumbuhannya sering sekali berganti ukuran pakaian.



Aku putuskan jadi seorang ibu-ibu yang mindful buying, benar benar hanya membeli baju saat aku butuh. Yang kedua aku memilih slow fashion, untuk menerapkan Sustainable living. Sustainable living adalah gaya hidup berkelanjutan yang mencoba untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan lebih mencintai bumi yang kita tempati.

Salah satu hal yang bisa bikin usia bumi lebih panjang yaitu Sustainable fashion, yaitu fashion yang berkelanjutan, membeli baju hanya saat kita butuh, memilih baju dengan kualitas terbaik, sehingga baju tersebut memiliki usia lebih lama. Atau jika baju tersebut rusak, bisa kita perbaiki dan kita gunakan kembali.


Tahun 2023 mari kita bersama-sama menerapkan Sustainable living dimulai dari menerapkan Sustainable fashion. Apa itu sustainable fashion? Fashion seperti apa yang bisa berdampak baik terhadap lingkungan?. Baca tulisan ini sampai selesai ya, untuk mendapatkan insight positif  tentang sustainable fashion.



Salah satu brand fashion yang mendukung sustainable fashion yaitu Asia Pasific Rayon salah satu anak perusahaan RGE (Royal Golden Eagle).

Asia pasific rayon adalah produsen rayon viskosa pertama yang terintegrasi di Asia dari perkebunan hingga serat viscose. 20 persen total hasil produksi viscose terbuat dari bahan daur ulang. Mencapai nol bersih emisi dari penggunaan lahan. Mendukung konservasi dan perlindungan satwa liar di Indonesia.

Viscose adalah jenis material tekstil yang terbuat dari serat selulosa yang terkandung dalam pulp kayu. Direktur APR juga menyatakan, pihaknya akan merintis daur ulang limbah tekstil di Indonesia, mulai dari membangun infrastruktur pengumpulan, pemilahan, dan logistik yang diperlukan hingga memastikan limbah teks tidak berakhir ditempat pembuangan akhir.

PT APR juga bermitra dengan UMKM Indonesia seperti produsen benang, kain, garmen, serta pelaku industri fashion untuk memanfaatkan kembali sisa-sisa tekstil yang dapat didaur ulang. UMKM Indonesia juga tonggak pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena mampu menyerap 97 persen dari total angkatan kerja. Serta mampu menghimpun 60,4 persen dari total investasi di Indonesia.

APR berkomitmen untuk memenuhi target sustainable fashion. Viscose rayon PT APR  diproduksi dari pohon akasia dan eukaliptus. Selain itu viscose dapat kembali ke bumi secara alami. Viscose Rayon APR tersertifikat sebagai material yang dapat terurai di tanah dan air.

PT APR menggunakan benang viscose untuk merajut sehingga tidak perlu mengimpor kain dan harga lebih bersahabat.



Batik dari viscose warna cerah,  desain yang kental dengan budaya Indonesia.


Rasa adem nyaman viscose APR bisa untuk koleksi sehari hari. Viscose Rayon tekstil juga dapat terurai. Serta menanggulangi limbah tekstil.



Bahan baku yang digunakan PT APR yaitu, hutan taman industri yang dikelola april group di Riau. beroperasi dibawah kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan atau sustainable forest management policy. Melalui pengelolaan hutan tanaman, april group melestarikan hutan berkonservasi tinggi dan menerapkan penanaman kembali. Sehingga memperkecil adanya polusi udara. Seperti dikutip dari narasi, per 15 Juni 2023, salah satu kota di Indonesia ditetapkan sebagai kota dengan udara yang tidak sehat.

Proses operasional PT APR sudah menggunakan 100% energi terbarukan. Salah satunya solar panel yang dikelola oleh april group. Sehingga memperkecil adanya polusi udara.

Menggunakan material alternatif sebagai pengganti serat sintetik.PT APR dalam memproduksi Viscose mendukung produksi lokal, karena semua dikerjakan di Indonesia. Memperbesar lapangan kerja dan meningkatkan industri fashion dalam negeri. 





Kenapa menerapkan sustainable fashion?

Kain sintetis yang kita gunakan seperti poliester terbuat dari poliester yang dapat mencemari lautan kita. Alternatif yang lebih baik, yaitu APR'S Certified Viscose. Pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan poliester. Viscose APR sudah terverifikasi dengan TUV Austria Belgium sehingga aman bagi lautan, viscose dapat terurai secara alami, sehingga meninggalkan dampak ekologi yang minimal. Pemilihan outfit atau baju atau fashion. Sebenarnya tidak hanya berdampak ke penampilan saja. Tetapi juga berdampak terhadap lingkungan.

Seringkali fast fashion jadi limbah sampah yang terlupakan. Padahal fast fashion, turut menyumbang 97 juta ton sampah per tahun.limbah fashion ada juga yang dibuang ke laut, sehingga turut mencemari biota laut. Sampah yang dibuang, gak akan hilang begitu aja. Pasti kembali ke kita dalam bentuk lain. Belum lagi sumber daya yang dibutuhkan. Seperti membuat 1kilo kain katun, dibutuhkan 20.000 liter air.



Dari segi finansial, juga lebih boros, karena barang yang kita beli cepat rusak sehingga butuh dana lagi buat beli baju. Terbukti juga orang yang memiliki kebiasaan mindful buying atau benar benar beli hanya butuh, lebih sehat secara mental. Karena berbelanja secara impulsif merupakan tumpukan emosi negatif yang tidak terselesaikan.

Penutup

Aku harap secuil tulisan ini, bisa menyadarkan aku dan para pembaca bahwa hari ini adalah saat yang tepat untuk memilih sustainable fashion. Karena usia bumi sudah tidak lagi muda, seharusnya kita yang bijak menggunakan sumber daya alam di bumi, demi usia bumi yang lebih panjang, sehingga anak cucu kita, bisa menikmati keindahan dan keanekaragaman bumi. Viscose APR adalah Salah satu hal yang harus masuk dalam ceklist kita saat berbelanja. Viscose APR memiliki warna baju yang cerah, kental dengan budaya Indonesia, menggunakan sumber daya energi terbarukan, memberdayakan UMKM Indonesia, mengatasi limbah tekstil dari hulu hingga ke hilir, dan juga mendukung kita menerapkan gaya hidup berkelanjutan dengan pilihan sustainable fashion.

Siapa yang harus menerapkan Sustainable fashion?

Ibu rumah tangga yang pekerjaannya sering dipandang sebelah mata, sebenarnya mempunyai andil yang sangat besar dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Saya ibu rumah tangga, menulis ini. Harapan saya semakin banyak ibu-ibu yang peduli dengan lingkungan, rajin mengedukasi keluarga tentang sustainable living. Karena keluarga adalah lingkup terkecil tetapi tepat sasaran untuk menerapkan Sustainable living.

Berikut ini aku sertakan video review orang-orang yang menggunakan viscose PT APR.


Klik disini ya, untuk mengetahui sustainabality report PT APR. sebagai bukti nyata, bahwa APR berkomitmen dan konsisten ikut serta melestarikan lingkungan dan meningkatkan perekonomian.

Sumber :

https://kumparan.com/millennial/mengapa-tren-ootd-di-media-sosial-kian-populer-1rLi90ymDU7

Instagram ceritanupi

https://riau.antaranews.com/berita/249433/asia-pacific-rayon-umumkan-target-keberlanjutan-hingga-2030

Instagram discoverapril

Wikipedia

https://joecandra.com/traveling-dengan-gaya-lokal-indonesia/

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-balikpapan/baca-artikel/15677/Peran-Penting-UMKM-dalam-Ancaman-Isu-Resesi.

https://www.aprilasia.com/id/keberlanjutan/pengelolaan-hutan-tanaman

https://narasi.tv/read/narasi-daily/penyebab-kualitas-udara-buruk-di-jakarta

Canva

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Education is first step, for creating sustainable technology

Lima langkah yang bisa kita lakukan sebelum membeli baju

Membangun kebahagiaan keluarga dengan petualangan oreo wafer