Postingan

Tumbuh dan Pangkas

Kalau pepatah lama mengatakan, setiap hal baik yang kita tanam, pasti ada hal buruk yang turut menyertainya. Tetapi jika kita menanam hal buruk maka tidak ada satu kebaikanpun yang menyertainya. Hukum alam, seleksi alam di dunia ini tidak pernah ada yang berubah, tidak pernah ada yang ganti, dimanapun kaki kita dipijakkan. Selama masih di bumi ini, maka kita pasti mengikuti peraturan semesta. Jika ada suatu kejadian, dalam hidup kita. Bisa dipastikan, keluarga kita, orang-orang yang kenal dengan kita. pasti memberikan usulan, saran, kritikan, baik itu sesuai dengan sudut pandang kita atau tidak. Tapi tidak apa-apa, Allah menciptakan sel otak manusia di dunia ini, insyaallah tidak ada yang sama. Jadi wajar, kalau semua manusia tidak selalu sesuai dengan sudut pandang kita. Wajar jika ada sedikit selisih antara satu pemikiran dengan pemikiran lainnya. Itu semua merupakan sesuatu yang wajar. Yang tidak wajar adalah, jika kita mengedepankan sudut pandang kita, mendahulukan emosi kita, untu...

Sumber Kebahagiaan

Bagaimana rasanya menjadi sumber kebahagiaan orang lain?. Mungkin pertanyaan ini akan langsung mengena jika ditanyakan pada remaja yang sedang jatuh-jatuh cintanya. Ada banyak hal, yang bisa menjadi sumber kebahagiaan orang lain, mulai dari barang, film favorit, makan sekenyangnya ataupun tidur. Tapi manusia untuk menjaga kewarasan dan kesehatan mentalnya, butuh media untuk menyalurkan perasaannya. Mayoritas masyarakat, menggunakan media sosial untuk menyalurkan semua keluh kesahnya. Apakah ini sesuatu hal yang bagus?. Kalau dari sudut pandang saya, hal ini merupakan hal yang berbahaya. Karena akan semakin menambah beban pikiran orang tersebut. Setelah dia memposting hal tersebut, dia akan sering membuka statusnya dan memastikan siapa saja yang sudah melihat statusnya, setelah itu dia akan menunggu sembari berhalusinasi, siapa yang peduli kepadanya. Bisa dibilang, seseoang yang memposting masalah, perdebatan rumah tangga, keluhan, di media sosial. Dia adalah tipe orang yang kurang perh...

Warisan

Setelah hidupmu selesai di dunia ini, kira-kira hal apa yang ingin kamu wariskan kepada anak turunmu?. Apakah kamu yakin, ahli warismu bisa mengaplikasikan hal-hal yang selama ini kamu ajarkan?. Seorang anak yang lahir dari rahim seorang ibu, belum tentu dia akan mewarisi sifat ibunya, dan belum tentu juga dia akan mewarisi sifat ayahnya. Secara fisik, mungkin ada beberapa hal yang mirip dengan ayah-ibunya. Tetapi secara sifat, masing-masing anak mempunyai dan membawa karakter masing-masing. Mayoritas orangtua yang saya kenal, menyesal jika anaknya tumbuh menjadi anak yang tidak nurut, tumbuh menjadi anak yang tidak bisa mengontrol emosi, tumbuh menjadi anak yang tidak bertanggung jawab. Tapi tidak apa-apa tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada orang tua yang sempurna. Apakah semua bisa diperbaiki?, Bisa? insyaallah bisa, dan lebih sulit daripada mendidik anaknya secara dini. Tapi tidak apa-apa, selalu ada sisi positif dari kejadian buruk, selalu ada sudut hikmah dari musibah besar...

Kisah Cinta Maryam

Kehidupan saya saat ini, dituntut untuk bisa menjadi seseorang yang baik. Baik hatinya, ucapannya, perilakunya, tutur katanya, dan peduli. Semakin kesini saya semakin bersyukur, karena hal-hal baik tersebut, Alhamdulillah bisa saya praktikkan bukan karena keterpaksaan. Hal tersebut bisa muncul, karena olah hati dan rasa yang diajarkan dan yang saya pelajari di sekolah (tempat mengajar saya saat ini, berkali-kali). Menjadi orang baik, hal ini yang ingin saya tularkan pada murid-murid saya. Saya awali dengan sudut pandang (memelihara rasa cinta). Murid-murid yang saya hadapi adalah usia labil (sedang suka-sukanya dengan lawan jenis). Saya tidak pernah membatasi, perasaan mereka, bahkan sampai melarang mereka untuk jatuh cinta. Saya sebagai mediator hal-hal apa yang tidak boleh dilakukan saat mereka sedang jatuh cinta, dan saya juga mengajarkan kepada mereka bahwa tidak ada yang salah dengan perasaan mereka. Tetapi yang namanya kehidupan, tidak semua 100% sesuai dengan yang kita harapkan,...

Mengelola emosi

Setiap manusia, dianugerahi rasa, ada rasa sedih, bahagia, marah, kecewa, iri, berprasangka buruk, ikhlas, damai, tenang, berprasangka baik dan sabar. Manusia bisa merasakan beberapa emosi, karena beberapa hal karena perlakuan buruk seseorang, karena perlakuan baik seseorang. Biasanya perasaan manusia, tergantung bagaimana lingkungan sekitarnya, memperlakukan mereka. Contoh, ada orang yang berbuat jahat kepada kita, maka kita akan membalas orang tersebut dengan kebencian. Jika orang disekitar kita baik kepada kita maka kita juga akan membalas kebaikan orang tersebut. Apakah ada sifat emosi manusia, yang membalas kebaikan dengan kejahatan. Apakah ada sifat manusia yang membalas kejahatan dengan kebaikan?. Semua jenis manusia tersebut, ada di bumi ini. Kita semua yang hidup di dunia ini pasti pernah menemui semua jenis manusia tersebut, atau mungkin kita sendiri yang pernah mengalami hal tersebut. Terletak dibagian manakah hatimu? Apakah terletak di bagian cara orang lain memperlakukan d...

Memintakan Maaf

Pernah dengar ada kata-kata ajaib yaitu terimakasih, maaf, dan tolong. Konon katanya menurut masyarakat zaman sekarang, tiga kata tersebut sudah jarang didengar. Pada beberapa kejadian yang sering terjadi di dunia ini, jika ada dua orang yang sedang berseteru, maka akan sulit untuk salah satu diantara dua orang tersebut, meminta maaf terlebih dahulu. Tapi Alhamdulillah masih ada manusia zaman sekarang, yang masih mau untuk meminta maaf terlebih dahulu. Melonggarkan hatinya, untuk meminta maaf terlebih dahulu, walaupun sebenarnya dia tidak berada pada posisi yang salah. Meminta maaf, bukan berarti dia kalah, tapi dia sudah menang. Sudah bisa memenangkan egonya sendiri. Tidak mungkin selama kita hidup di dunia, kita tidak pernah bergesekan hati dengan orang lain, tidak mungkin kita tidak pernah dihinggapi rasa sedih, marah, kecewa. Hal tersebut adalah hal yang wajar, Yang tidak wajar adalah jika kita terlalu meluapkan emosi kita, jika kita terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, dan yang...

Satu hari, Seratus Rasa

Adanya diciptakan rasa sedih di dunia ini, karena ada rasa bahagia yang pasti menghampiri, adanya rasa benci diciptakan namun ada rasa cinta yang juga mengiringi. Di dunia bukan hanya manusia yang diciptakan sepasang. Semua manusia yang pernah hidup di dunia, pasti pernah merasakan berpasang-pasang rasa. Untuk apa? Untuk kita bersyukur dan mencari hikmah dari setiap rasa yang kita rasakan. Dalam satu hari, manusia pernah merasakan yang rasanya ditolak dan merasakan yang rasanya menolak, secara gak langsung dia merasakan bagaimana rasanya menjadi seseorang yang sedang mendapatkan rasa sedih. Kenapa kita ditakdirkan untuk bisa merasakan yang orang lain rasakan? karena kita diajarkan untuk bisa menghargai orang lain, hanya dari sebuah rasa. Hanya dari sebuah rasa kita bisa mengerem semua perkataan buruk, dan hanya membicarakan hal baik. Hanya dari sebuah rasa, kita bisa menangis untuk menghibur orang lain. Dari rasa, kita bisa tertawa untuk membuat sedih orang lain. Jangan rusak dan janga...